Rabu, 15 Mei 2013
Kerusakan Yang Diakibatkan Zinah
Zina merupakan kerusakan besar,
keburukan nyata, dan pengaruhnya begitu besar yang mengakibatkan berbagai
kerusakan, baik terhadap orang yang melakukan maupun terhadap masyarakat secara
umum.
Mengingat perbuatan zina ini sudah
sering terjadi, demikian juga penyebabnya pun sudah tersebar dimana-mana, maka
berikut ini kami akan berusaha menghadirkan beberapa dampak negatif dari
perbuatan kotor ini, serta berbagai kemudharatan dan kerusakan yang diakibatkannya.
1. Dalam perbuatan zina tekumpul semua
jenis keburukan, seperti lemahnya agama, hilangnya ketakwaan, hancurnya
kesopanan, lenyapnya rasa cemburu, dan terkuburnya akhlak terpuji.
2. Perbuatan zina dapat membunuh rasa
malu sehingga menjadikan seseorang tebal muka atau tidak tahu malu.
3. Perbuatan zina mempengaruhi keceriaan
wajah sehingga menjadikannya kusam, kelam, dan tampak layu bagaikan orang yang
mengalami kesedihan mendalam. Di samping itu, zina dapat memicu kebencian yang
bisa disaksikan oleh orang yang melihatnya.
4. Perbuatan zina mengakibatkan
kegelapan dan hilangnya cahaya hati.
5. Perbuatan zina menjatuhkan bahkan
menghilangkan harga diri pelakunya, menjatuhkan derajatnya di hadapan sang
Pencipta dan seluruh makhluk-Nya, serta menghilangkan sebutan hamba yang
berbakti, ’afif (pemelihara kehormatan diri), dan
orang yang adil. Bahkan sebaliknya, orang banyak akan menjulukinya sebagai
hamba yang jahat, fasik, pelacur, dan pengkhianat.
6. Sifat liar yang dicampakkan Allah ke
dalam hati pezina merupakan teman akrab yang tampak jelas pada wajah pelakunya.
Pada wajah orang yang ‘afif akan terlihat keceriaan, pada hatinya
terdapat keramahan, dan semua yang duduk bersamanya akan merasa senang,
sedangkan pada wajah pezina malah terlihat sebaliknya.
7. Orang akan melihat seorang pezina
dengan pandangan yang meragukan, penuh dengan khianat. Tidak ada seorang pun
yang akan percaya tentang kehormatan yang diraihnya dan anak yang dimilikinya.
8. Bau busuk yang keluar dari tubuh
seorang pezina dapat dicium oleh setiap orang yang berhati bersih dan selamat.
Bau busuk tersebut berhembus dari mulut dan badannya.
9. Perbuatan zina akan mengakibatkan
hati yang sempit dan perasaan tertindas. Para pezina akan diperlakukan dengan
perlakuan yang tidak sesuai dengan keinginan mereka. Siapa saja yang
menginginkan kenikmatan hidup dengan keindahannya, tetapi ia meraihnya dengan
cara bermaksiat kepada Allah, maka Allah pasti akan mengadzabnya dengan
kebalikan apa yang diinginkannya. Sesungguhnya, semua kenikmatan yang ada di
sisi Allah tidak akan bisa diraih kecuali dengan cara mentaati perintah-Nya.
Allah sama sekali tidak pernah menjadikan suatu kemaksiatan sebagai penyebab
untuk memperoleh kebaikan.
10. Orang yang melakukan perbuatan zina
berarti telah mengharamkan dirinya untuk menikmati bidadari Surga di
tempat-tempat indah dalam surga ’Adn
11. Perbuatan zina dapat membuat orang
berani memutuskan tali shilaturahim, durhaka terhadap orang tua, menghasilkan
harta yang haram, membuahkan akhlak tercela, serta menelantarkan keluarga dan
keturunan. Kadang-kadang zina dapat menyeret pelakunya untuk melakukan
pembunuhan. Bisa jadi untuk melakukan niat jahat itu, ia bekerja sama dengan
tukang sihir sehingga menyeretnya ke dalam perbuatan syirik baik ia ketahui
maupun tidak. Sebab, perbuatan zina tidak akan sempurna kecuali dengan
melakukan kemaksiatan lain yang sebelumnya dan yang dilakukan bersamaan
dengannya sehingga akan mengakibatkan munculnya berbagai macam maksiat lainnya.
Perbuatan ini dikelilingi oleh berbagai kemaksiatan sebelum dan sesudahnya.
Maksiat inilah yang paling cepat menyeret seseorang kepada kesengsaraan dunia
dan akhirat serta merupakan penghalang yang paling kuat untuk memperoleh
kebaikan dunia dan akhirat.
12. Perbuatan zina menghilangkan
kehormatan seorang gadis dan menyelimutinya dengan kehinaan, yang tidak hanya
di tanggung seorang diri, tapi juga akan mencemari kehormatan keluarganya. Rasa
hina itu akan berpengaruh terhadap keluarga, suami dan kerabatnya, sehingga
membuat kepala-kepala mereka tertunduk malu di tengah masyarakat.
13. Kehinaan yang dirasakan oleh orang
yang dituduh berbuat zina lebih menyayat dan lebih kekal dibandingkan dengan
kehinaan yang dirasakan oleh orang yang dituduh berbuat kafir. Sebab jika
seorang yang bertaubat dari perbuatan kufur, justru akan dapat menghilangkan
rasa hina di tengah masyarakat, tidak meninggalkan bekas pada masyarakat yang
dapat menjatuhkan derajat orang seperti dirinya di hadapan orang yang
dilahirkan dalam keadaan Islam.
Lain halnya dengan perbuatan zina,
sebab setelah bertaubat dari perbuatan ini –walaupun pelakunya secara agama
sudah bersih dan dengan taubat itu pula adzab akhirat yang akan diterimanya
sudah terangkat- masih meninggalkan bekas yang sangat mendalam di dalam hati,
harga dirinya di mata masyarakat yang tidak pernah melakukan perbuatan tersebut
jadi berkurang sesuai dengan kadar perbuatan zina yang ia lakukan.
Lihatlah seorang wanita yang disebut
sebagai pezina, bagaimana kaum pria menjauh dan tidak mau menikahinya walaupun
ia telah bertaubat. Demi menghindari aib yang dahulu telah mencoreng harga
dirinya, mereka pun lebih mengutamakan menikah dengan wanita kafir yang sudah
masuk Islam, daripada menikah wanita yang besar dalam agama Islam, namun ia
melakukan perbuatan zina.
16. Perbuatan zina merupakan kejahatan
moral terhadap anak. Perbuatan zina juga menyebabkan munculnya seorang anak
yang miskin kasih sayang yang bisa mengikatnya. Selain merupakan kejahatan
terhadap anak yang dilahirkan, zina juga memaksa anak tersebut hidup hina dalam
masyarakat dan membuatnya merasa terpojok dari setiap sudut. Perasaan seperti
ini muncul sebab pada umumnya masyarakat meremehkan anak zina, nurani mereka
mengingkarinya, dan mereka tidak memandangnya dari segi kemasyarakatan sebagai
pelajaran. Apakah dosa anak ini ? hati siapakah yang begitu tega membuatnya
seperti ini ?
17. Perbuatan zina yang dilakukan seorang
pria pezina, dapat menghancurkan wanita baik-baik yang terpelihara dan
menjerumuskannya pada jurang kehancuran dan kenistaan.
18. perbuatan zina dapat memicu munculnya
berbagai permusuhan dan mengobarkan api balas dendam antara keluarga wanita
dengan laki-laki yang menzinainya. Hal itu disebabkan oleh api cemburu terhadap
harga diri keluarga. Tatkala seseorang melihat salah seorang pezina telah
berbuat lancang terhadap istrinya, api cemburu yang ada dalam dadanya akan
membara sehingga dapat memicu terjadinya saling bunuh dan menyebarnya
peperangan. Sebab, pencorengan terhadap harga diri seorang suami dan kerabat
lainnya dapat membuat malu dan menodai kehormatan mereka. Seandainya seorang
suami mendengar bahwa salah satu keluarganya terbunuh, niscaya kabar itu lebih
ringan baginya daripada mendengar bahwa istrinya telah berbuat zina.
Sa’ad bin ’Ubadah radliyallahu’anhu berkata, ”Seandainya aku melihat
seorang laki-laki bersama istriku, tentu aka akan memenggal lehernya dengan
pedang tanpa kumaafkan”.
Kalimat itupun sampai kepada
Rasulullah shallallahu’alaihi
wa sallam, lantas beliau
pun bersabda:
”Apakah kalian heran dengan
kecemburuan Sa’ad? Demi Allah, aku lebih cemburu daripada Sa’ad dan Allah lebih
cemburu daripada aku. Karena kecemburuan Allah tersebutlah, makadi haramkan
segala bentuk kekejian yang tampak maupun yang tersembunyi” (HR. Bukhori (5223) dan Muslim
(2761))
Lain halnya dengan orang yang
membenci perzinaan, menjauhinya, serta tidak rela hal itu terjadi terhadap yang
lainnya. Gambaran seperti ini akan memberikannya kewibawaan dalam hati anggota
keluarganya dan akan membantu menjadikan rumahnya bersih dan terjaga dari
hal-hal buruk.
19. perbuatan zina memberi dampak negatif
terhadap kesehatan jasmani pelaku yang sulit diobati atau disembuhkan, bahkan
dapat mengancam kelangsungan hidup pelakunya. Perbuatan itu akan memicu
munculnya berbagai penyakit, seperti AIDS, penyakit sifilis, penyakit
herpes, penyakit kelamin, dan penyakit kotor lainnya.
Beberapa pihak telah mengklaim bahwa
penyebab terbesar mewabahnya penyakita AIDS adalah karena sex bebas atau dengan
kata lain zina. Seperti di Subang, di klaim bahwa AIDS 73% disebabkan oleh
perilaku sex bebas remaja, bahkan di Kupang sampai 98% penyebab mewabahnya AIDS
adalah karena sex bebas.
20. Perbuatan zina merupakan penyebab
hancurnya suatu ummat. Sudah menjadi sunnatullah terhadap hamba-Nya bahwa
ketika perbuatan zina muncul ke permukaan bumi, Allah azza wa jalla marah dan kemarahan-Nya pun semakin
besar sehingga pasti akan mengakibatkan terjadinya balasan berupa bencana di
atas muka bumi.
Ibnu Mas’ud Radliyallahu’anhu berkata: ”Tidaklah tampak perbuatan
memakan riba dan perzinaan dalam suatu negeri, melainkan Allah mengizinkan
kehancurannya.”
Ingatlah, Suatu Perbuatan Akan
Dibalas Sesuai Dengan Jenis Perbuatan Tersebut
Kalimat judul poin ini adalah suatu
kaidah syar’iyyah dan sunnatullah yang tidak akan pernah berganti. Allah ta’ala akan membalas seseorang sesuai dengan
perbuatannya.
Wahai saudaraku….apakah Anda mengira
bahwa orang yang mengumbar syahwatnya tanpa ada aturan dan tatanan akan selamat
dari adzab Allah? Tidak. Minimal ia akan mendapatkan adzab seperti yang
terkandung dalam kaidah di atas. Coba Anda dengarkan ungkapan Imam
Asy-Syafi’i rahimahullah:
Jagalah kehormatan kalian, niscaya
istri-istri kalian akan terjaga dari perbuatan haram
Hindarilah segala yang tidak pantas
dilakukan oleh seorang muslim
Zina adalah hutang, Jika Engkau
mengambilnya hutang
Maka, Ketahuilah bahwa tebusannya
adalah anggota keluargamu
Barangsiapa berzina, akan dizinai
meskipun di dalam rumahnya
Camkanlah, jika engkau termasuk orang
yang berakal
Menuju Taubat Dari Perbuatan Zina
Setelah kita mengetahui besarnya
kejahatan dosa zina serta pengaruhnya yang dapat menghancurkan pribadi dan
masyarakat, maka perlu sekali diperhatikan kewajiban untuk bertaubat dari
perbuatan ini. Wajib bagi mereka yang terperosok ke dalam lembah perzinaan,
yang menjadi penyebab ataupun yang membantu terjadinya perbuatan itu, untuk
segera bertaubat kepada Allah dengan taubat sebenarnya. Berikut ini beberapa
poin cara bertaubat dari perbuatan zina:
1. Hendaklah mereka menyesali apa yang
pernah mereka lakukan dan tidak kembali lagi pada perbuatan tersebut walaupun
sangat memungkinkan.
2. Tidak harus bagi mereka yang
terperosok dalam lembah perzinaan, baik laki-laki ataupun perempuan untuk
menyerahkan diri dan mengakui perbuatan dosa yang dilakukannya. Bahkan, cukup
baginya dengan bertaubat kepada Allah dan menutup aib dirinya dengan tabir
Allah azza wa jalla.
3. Jika orang yang berzina tadi masih
menyimpan gambar pasangannya, rekaman suara, atau fotonya, maka hendaklah ia
melepaskan diri dari itu semua. Apabila gambar atau rekaman suara tadi sudah
diberikan kepada orang lain, maka hendaklah ia tidak memintanya kembali dan
segera menyelamatkan diri darinya bagaimanapun caranya.
4. Apabila seorang wanita pernah direkam
atau difoto, kemudian ia khawatir masalahnya akan tersebar, maka hendaklah ia
segera bertaubat kepada Allah ta’aladan tidak menjadikan hal itu sebagai
penghalang antara dirinya dengan Allah ta’ala.
Bahkan, wajib baginya bertaubat
kepada Allah. Janganlah ia terpengaruh oleh ancaman dan intimidasi orang lain.
Allah subhanahu wa ta’ala yang akan mencukupi dan menguasai
dirinya. Sungguh orang yang mengancamnya hanyalah pengecut dan penakut. Orang
ini akan membongkar kejelekannya sendiri apabila menyebarkan gambar-gambar dan
rekaman suara yang ada padanya.
Lalu apakah yang akan terjadi apabila
ia melaksanakan ancaman itu? Manakah yang lebih mudah antara terbongkarnya
kejelekan di dunia yang disertai dengan taubat nasuha ataukah terbongkarnya
kejelekan di depan seluruh ummat yang menyaksikan pada hari Kiamat sehingga
setelah itu ia masuk Neraka yang merupakan sejelek-jelek tempat?
5. Apabila perempuan tadi khawatir
aibnya akan tersebar, maka salah satu solusi yang dapat dilakukan dalam
menggapai taubat adalah meminta bantuan kepada salah seorang keluarga laki-laki
yang bisa diandalkan untuk menolongnya agar terlepas dari kemaksiatan yang
pernah dilakukannya. Mungkin saja bantuan keluarga itu dapat berguna dan
bermanfaat baginya.
Kesimpulannya, barangsiapa yang terperosok ke dalam
kubangan dosa ini hendaklah segera bertaubat dengan sebenar-benar taubat,
menyerahkan semuanya kepada Allah, dan memutuskan hubungan dengan semua yang
dapat mengingatkannya pada perbuatan itu. Kemudian, hendaklah ia menyesali
semua yang telah dilakukannya di hadapan Rabb-nya, dengan penuh tawadlu’,
merendahkan diri, dan menyerahkan semuanya kepada-Nya. Semoga dengan begitu,
Allah azza wa jalla berkenan menerima taubatnya,
mengampuni dosa-dosa yang pernah dilakukannya, dan menggantinya dengan
kebaikan-kebaikan.
Allah ta’ala berfirman:
وَالَّذِينَ لاَيَدْعُونَ مَعَ اللهِ
إِلَهًا ءَاخَرَ وَلاَيَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللهُ إِلاَّ
بِالْحَقِّ وَلاَيَزْنُونَ وَمَن يَّفْعَلْ ذَلِكَ يَلقَ أَثَامًا {68} يُضَاعَفُ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا {69} إِلاَّ مَنْ تَابَ وَءَامَنَ
وَعَمِلَ عَمَلاً صَالِحًا فَأُوْلَئِكَ يُبَدِّلُ اللهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ
وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَّحِيمًا {70}
”Dan orang-orang yang tidak
menyembah Ilah yang lain beserta Allah dan tidak
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang
benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu,
niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan
adzab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam
keadaan terhina, Kecuali orang-orang yang bertaubat,
beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti
Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (QS. Al-Furqon: 68-70)
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
Label
- Cerpen Saya (7)
- Just Share.. (3)
- Tugas Bahasa Inggris (13)
Mengenai Saya
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar